NILAI UUK KLAS VIII ABCDE

DAFTAR NILAI ULANGAN UMUM KENAIKAN KELAS
MATA PELAJARAN : TIK
KELAS VIII ABCDE


1 ADITYA AHMAD WICAKSANA 70,00
2 ADITYA MAHARDIKA PRADANA 75,00
3 AGUNG SETYO NUGROHO 60,00
4 ALIVIA PUTRI GANDINI 63,33
5 AMBAR LESTARI 65,00
6 AMY NUR SARJIDI 83,33
7 ANDI ZULIANTO 80,00
8 ANDINA NUR KHASANAH 70,00
9 ANGGER SANTOSO 76,67
10 ARFIAN DWI SAPUTRO 71,67
11 ARKHA AJI PAMUNGKAS 76,67
12 BAGUS ARYO WICAKSONO 66,67
13 BRYAN YOGANTARA 61,67
14 DEWI PUSPITASARI 73,33
15 ENDAH SUPIATI 78,33
16 ENI SRI WINARTI 78,33
17 GALEN LATHIFAH RAHMA 41,67
18 NOVA ANDIKA PUTRA 60,00
19 RAHMAN ASHARI 56,67
20 RENI KUSUMAWATI 73,33
21 RIKA FITRI NORVITASARI 73,33
22 SINTA LIA LATIFAH 80,00
23 SUKATRIN AMALIA NUR HABIBAH 75,00
24 TRI ANI ASHARI 56,67
25 TRIMIEKA DEWI 75,00
26 ULFIA WILUJENG MAHARGIYANI 73,33
27 UMMI LATIFAH 80,00
28 WAHYU ASMI UNNAH 78,33
29 YENI NOFIYANI 78,33
30 YUNI ROHAYATI 70,00
31 ADHE IRMA SWASTIKA 65,00
32 AGES FITRIANA 65,00
33 AGIT WILDAN NOOR WACHID 85,00
34 BAGAS WAHYU PRABOWO 65,00
35 BAGUS JANU WARDI 63,33
36 DAMEI DWI LISTANTA 90,00
37 DWI PURWANTO 80,00
38 DWI SRI RAHMAWATI 58,33
39 DWI WAHYUNINGANGGARINI 80,00
40 DWI WIJANARKO 46,67
41 EKA FERDIANTA 48,33
42 EKO PUTRA RIANTO 81,67
43 ELSA LORINA ELVARA 71,67
44 FITRIANA BUDI WINDARTO 80,00
45 HERLAMBANG DWI UTAMA 63,33
46 IRFAYANDARU AHMAD ZAKIY 78,33
47 JANGKUNG NUGROHO 66,67
48 JAUHAR SIDIQ 70,00
49 JOKO ARDI PRIYANTO 70,00
50 KRISHNA FACHRI ARDIAN MUFLIH 71,67
51 LUTFI INDRAWATI 70,00
52 NOFALIA PUTRI CIKITA 80,00
53 RIPTIANA SUBEKTI 75,00
54 RIZQI ARUM FAUZI 71,67
55 ROFIQOTUN NISA' 78,33
56 SAHIDAH NUR AZIZAH 68,33
57 SEKAR HAFISA MURTI 55,00
58 SHINTA RAHMAWATI 56,67
59 SINTA OKTARINA 70,00
60 TRIANA DEWI 75,00
61 AGUSTIN PUTRI ANDARINI 65,00
62 BAGUS ESTU KURNIAWAN 65,00
63 DHIMAS HARMANTO 80,00
64 DIMAS WISNU ASHARI 75,00
65 DWI ZULIYANTO 65,00
66 DZIKRI ROSYIDA ABDILLAH 81,67
67 FEDRI SUSIYANTO 53,33
68 FIDELIS RESTU WIGASWARA 90,00
69 GADING HARTANTO 83,33
70 IKA WAHYU NURRINI 83,33
71 IRFANDITA PUJI ASTUTI 70,00
72 KHARISMA LADY 81,67
73 LUDHIAN SATYA ANDIKA 80,00
74 MUHAMMAD HUSEIN ABDULLAH 86,67
75 NABILA HAYU MURBARANI 51,67
76 NOVITA FATONAH 45,00
77 NURUL AINI 70,00
78 NURUL PALAWIDATI 78,33
79 PAHLITA RATRI RAMADHANI 70,00
80 RAHMADHANI SHALIKHAH 70,00
81 RAHMATIKA DIAH AYU FIRMANI 50,00
82 RIA PAMUNGKAS 60,00
83 RIA ROSITA SARI 58,33
84 RIFAI KASANAH 63,33
85 RISTI IRVANTI 60,00
86 SANTI PARLINA 63,33
87 ZANU FIRMANTO 71,67
88 RIKA ZULI ASSTUTI 66,67
89 ANDANG PRASETYA 71,67
90 ARYO SATRIO WIBOWO 55,00
91 AZIZ NUR JATMIKA 55,00
92 DESI PURNAMA SARI 70,00
93 ERVIN ARDIANTI 71,67
94 HARTATIK NUR ROKHMAH 91,67
95 HEPY WISNU PRATAMA 66,67
96 IKA SURYANINGSIH 80,00
97 INDRA SETIAWAN 78,33
98 INTAN MUARA 83,33
99 IRFAYANDARU ZAKIY SIRAJ 76,67
100 LARAS KINANTHI PUJI ASTUTI 71,67
101 LUSI TRI WINARSIH 70,00
102 MARIA SULISTYA WATI 66,67
103 MOCHAMAD SOFYAN ARIFIN 50,00
104 MUAFIRAH SEPTIYARINI 58,33
105 NGANTI WURYANI 73,33
106 ONI ELLY SAPUTRA 70,00
107 PANJIMAS AJI WIBAWA 88,33
108 RAHMA ERTYA NINGSIH 78,33
109 REKSI JOKO PRIYANTO 75,00
110 RIDWAN RUSTAMAJI 70,00
111 RIFQI GHIFARI 66,67
112 SEPTIANA OKTAFIANI 63,33
113 UMI MUKHAROMAH 60,00
114 WIWID YUNIATI 65,00
115 WULAN DWI PURYANDARI 65,00
116 YULIANA ISMAWATI 61,67
117 AMELIA ASTRI MUTIARA SARI 80,00
118 ANAMAH NURUL ZULAIKAH 90,00
119 ANGGA AJI PRASETYATI 83,33
120 APRIYANI 86,67
121 ARIN MUFIDAH MANDARWATI 85,00
122 ARISDAWATI 85,00
123 ARISTA DEWI TANTI PRATIWI 78,33
124 ARTHADI FITRIA UTAMI 76,67
125 ARTINING SRI LESTARI 73,33
126 CANDRA TUSTI KIRANA 75,00
127 HIMAS ARUMTI SUDARNO 70,00
128 NINDA PRADINI 76,67
129 NOVITA SARI 78,33
130 NOVITA WULANSARI 80,00
131 NURUL LAZARA 73,33
132 OKTAVIANA CHANDRASARI 80,00
133 RISKI ARI SETYAWAN 83,33
134 SAPTO AGUNG NUGROHO 81,67
135 SIGIT NUR CAHYO 75,00
136 SUGENG WAHYUDI 88,33
137 SUPRAPGIYANTO 88,33
138 SURYANTA 86,67
139 TAUFIQ TRIYOGA RAHARJO 96,67
140 TRIWIDODO 93,33
141 WAHYU ASHARI 95,00
142 WAKHID KURNIYANTO 86,67
143 WISNU DALENGKA NASUTION 71,67
144 YUDDI SAPUTRA 81,67

CATATAN:
BAGI SISWA YANG NILAINYA DIBAWAH 70,00 WAJIB MENGERJAKAN TUGAS PERBAIKAN

TUGAS PERBAIKAN:
1. KETIKLAH RINGKASAN MATERI MATA PELAJARAN TIK
2. DIKETIK DENGAN HURUF : Arial, Ukuran 11, Spasi : 1,5, ukuran kertas A4(Quarto)
3. KETIKAN MINIMAL 10 HALAMAN DAN DIJILID
4. DIKUMPULKAN PALING LAMBAT : RABU, 23 JUNI 2010

Srandakan, 14 Juni 2010
ttd
Guru Mapel

Menjaga Kesehatan Balita

Kesehatan anak, khususnya balita, penting artinya bagi keluarga. Ibaratnya, kesehatan anak adalah kebahagiaan orang tua. Wajar ketika anak enggan ngedot, terserang pilek, demam, atau problem lainnya, orang tua kelabakan. Lantas, apa yang mesti dilakukan bila si kecil sakit,bagaimana pula mencegahnya? Beberapa penyakit yang umum diderita anak hampir dipastikan pada satu saat menyerang anak kita. Oleh sebab itu gejala penyakit dan cara penanganannya perlu dikenali. Penanganan juga bukan hanya membantu penyembuhan, namun juga dapat mencegah timbulnya komplikasi lebih jauh. Penyakit yang sering dideritabayi dan balita, menurut Dr. Kishore R.J., dokter spesialis anak yang berpraktik di Rumah Sakit
Ibu dan Anak Hermina di Jatinegara, Jakarta, antara lain, demam, infeksi saluran napas, dan diare. "Tapi yang sering membuat orang tua segera membawa anaknya berobat adalah demam dan diare. Kalau batuk-pilek biasanya masih bisa ditunda," tuturnya.
Demam memang bukan penyakit, tapi gejala suatu penyakit. Semisal karena batuk dan pilek,radang tenggorokan, diare, infeksi lain pada saluran pencernaan, atau infeksi saluran napas.
Dalam buku Mengatasi Gangguan Kesehatan pada Anak-Anak, karangan dr. Anies dari Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro, Semarang, kenaikan suhu tubuh juga sering
terjadi saat tumbuh gigi pertama. Suhu tubuh juga akan meninggi sehabis memperoleh
imunisasi DPT (difteria, pertusis, dan tetanus), namun hanya berlangsung kira-kira 24 jam.
Anak dikatakan demam, bila suhu tubuhnya di atas 37,5oC. Kalau itu yang terjadi, tidurkan anak dalam ruang ber-AC atau berkipas angin, kalau ada. "Kenakan pakaian yang tipis. Jangan diselimuti dengan selimut tebal - kecuali si anak menggigil - karena justru akan meningkatkan suhu tubuh," jelas Kishore. Adalah bijaksana kalau di rumah selalu tersedia obat turun panas sebelum anak dibawa ke dokter. Parasetamol biasa dipakai dan aman untuk anak dan bayi.
Selain obat turun panas, dr. Anies menyarankan agar anak diberi banyak minum ketika
terserang demam. Boleh air putih, susu, air jeruk, sari buah, atau kaldu hangat. Dengan begitu anak akan mudah berkeringat sehingga suhu tubuh menurun. Seka keringat pada tubuhnya dengan handuk basah, bedaki seluruh tubuh, dan gantilah pakaiannya dengan yang kering supaya merasa segar. Untuk menurunkan suhu tubuh bisa dibantu dengan mengompres kening dengan lap atau handuk basah. Selama suhu tubuhnya masih tinggi, kompres tetap perlu. Upaya menurunkan suhu tubuh ini perlu untuk mencegah terjadinya kejang-kejang atau setip. Air tajin untuk diare Diare yang disertai berkurangnya cairan tubuh (dehidrasi), batuk disertai sesak napas, gejala ke arah asma meskipun bukan asma, atau infeksi saluran napas bagian bawah, dan demam berdarah, menurut Kishore, perlu mendapat perawatan khusus.
Penyebab diare umumnya makanan. Bisa karena keracunan makanan atau karena kuman dalam makanan. Kalau makanannya beracun, gejala utamanya muntah, baru diikuti diare.
Kalau karena kuman pada makanan, biasanya diare dulu baru kemudian muntah. Dalam bukunya, dr. Anies menyebutkan, diare merupakan keadaan gawat darurat sehingga harus
segera ditanggulangi sebelum kondisi dehidrasi terjadi, yaitu pertama-tama dengan memberikan banyak minum. Pemberian susu formula dan jus buah dihentikan sementara.
Namun, ASI tetap dilanjutkan. Bila diare terjadi berulang kali, anak akan kehilangan banyak cairan, bahkan sejumlah mineral penting, seperti sodium, potasium, dan klorida ikut terbuang.
Bila berkelanjutan, bisa terjadi ketidakseimbangan cairan tubuh sehingga timbul dehidrasi.
Kondisi dehdarasi inilah yang paling dikhawatirkan meski diare pada dasarnya akan sembuh sendiri. Tanda-tanda dehidrasi antara lain anak menangis tanpa air mata, mulut dan bibir kering, selalu merasa haus. Air seni keluar sedikit dan berwarna gelap, ada kalanya tidak keluar sama sekali. Juga, mata cekung atau terbenam. Pada bayi tanda dehidrasi bisa dilihat lewat ubun-ubun yang menjadi cekung. Juga anak mengantuk, kulit pucat atau kekenyalan tubuh berkurang, dan bekas cubitan tidak cepat kembali normal. Untuk mengatasinya, anak perlu diberi cairan sebanyak mungkin. "Tidak harus larutan oralit. Bisa berupa teh manis, air gula garam, jus, sup. Air tajin justru cukup efektif bagi bayi untuk mengatasi diare. Juga jauh lebih
baik dibandingkan dengan oralit karena tajin mengandung glukosa polimer yang mudah
diserap," jelas Kishore. Larutan gula garam dibuat dengan perbandingan dua sendok teh gula pasir dan setengah sendok teh garam untuk segelas air putih. Larutan ini, menurut dr. Anies, diberikan sedikitnya setengah gelas tiap kali anak muntah atau buang air besar. Bisa juga diberikan satu sendok makan setiap lima menit, sampai anak dapat buang air kecil secara normal. Air tajin selain cepat dicerna, juga mengandung kadar glukosa cukup tinggi, yang akan mempermudah penyerapan elektrolit. Selain itu dua macam poliglukosa dalam tepung tajin dapat menyebabkan feses lebih padat. Keuntungan lain air tajin adalah adanya kandungan proteinnya, yaitu 7 - 10 %. Sedangkan garam oralit tidak mengandung protein. Penggunaan air tajin sebagai "obat diare", menurut dr. Anies, tidak berbahaya untuk bayi sekalipun. Alergi hingga gondong Yang juga sering diderita anak-anak adalah alergi, dan yang paling sering alergi saluran pernapasan. Menurut dr. Anies, penyebabnya bisa macam-macam. Gelaja
umumnya sama, yakni bersin-bersin, mata berair, hidung tersumbat, ingusan, dan gatal. Anak biasanya menggaruk-garuk hidungnya dengan punggung tangannya. Bila sedang terserang, disarankan anak dihindarkan dari pencetusnya. Kalau pencetusnya debu, seisi kamarnya harus bebas debu dan diusahakan tidak lembap. Tirai, karpet, dan sejenisnya disingkirkan.
Gangguan pernapasan lainnya adalah asma. Pencetusnya bisa karena pilek dan selesma,
terlalu banyak bergerak, udara dingin, perubahan emosi, asap rokok, perubahan cuaca, dan alergi (udara, debu rumah, bulu binatang, makanan, dsb.). Namun, yang paling sering ialah alergi. Ada kalanya gabungan beberapa pencetus asma dapat menimbulkan serangan.
Misalnya, ketika sedang berlari-lari anak tidak terserang asma. Tetapi kalau berlari-lari saat cuaca dingin, serangan asma timbul. Ketika terserang asma, anak diberi obat yang diresepkan dokter. Jika anak sulit bernapas sampai tak mampu menelan makanan, bibir dan lidah kebiruan,segera saja hubungi dokter. Obat asma sebenarnya bersifat sementara. Kalau pencetusnya ada, sesak napas akan berulang. Jadi, langkah pencegahan terbaik, bebaskan anak dari segala pencetusnya. Selain itu, anak-anak sering tak luput dari serangan batuk, yang juga merupakan gejala suatu penyakit. Misalnya karena gangguan pada saluran pernapasan. Meski demikian,
menurut dr. Anies, batuk yang berlebihan bisa sangat mengganggu, bahkan mengakibatkan
berbagai komplikasi. Beberapa penyebab batuk menahun dan berulang misalnya bronkitis atau
radang tenggorokan, asma, kelainan paru-paru menahun, masuknya benda asing atau
makanan ke saluran napas, dan kelainan bawaan pada saluran napas. Namun, bisa juga
karena gangguan psikologis, semisal setelah kelahiran adik baru. Keluhan batuk perlu
disampaikan ke dokter, apakah karena perubahan cuaca pagi, malam, atau sepanjang hari.
Sewaktu duduk, apakah si kecil mengeluarkan dahak atau tidak. Perlu disampaikan pula asal mula, ciri-ciri batuk, untuk mempermudah diagnosis dan pengobatannya. Batuk rejan merupakan penyakit infeksi saluran pernapasan bagian atas, tepatnya pada batang
tenggorokan. Penyebabnya kuman Hemophilus pertussis. Batuk rejan yang juga dikenal
sebagai "batuk seratus hari" atau kinkhoest berlangsung selama dua bulan lebih, kalau tidak diobati dengan baik. Gejalanya mirip influenza, yaitu batuk dan pilek ringan serta menurunnya nafsu makan, yang berlangsung kira-kira 1 - 2 minggu. Bayi dan balita, menurut dr. Anies,termasuk kelompok yang paling sering menderita batuk rejan. Jika batuk ini tak diobati dengan baik, dikhawatirkan akan terjadi komplikasi. Agar tidak tertular, jauhkan anak dari penderita batuk rejan. Pencegahan utama, tulis dr. Anies, adalah pemberian vaksinasi DPT sebanyak tiga kali. Suntikan ulangan diberikan satu tahun setelah suntikan dasar ketiga dilakukan. Vaksinasi DPT yang pertama telah dianjurkan bagi bayi yang berusia tiga bulan. Influenza sebenarnya bukan penyakit berbahaya. Disebabkan sejenis virus, penyakit ini umumnya menyerang sebagai wabah dan akan berlangsung selama 3 - 4 hari. Jarang menimbulkan komplikasi, sekalipun disertai demam tinggi. Namun, kalau daya tahan tubuh penderita menurun, maka infeksi sekunder, seperti pneumonia, bronkitis, infeksi telinga atau sinusitis, dapat muncul. Jika ini terjadi, anak segera dibawa ke dokter. Untuk mengatasinya, anak perlu cukup istirahat dan diberi cukup cairan. Sari buah atau air bisa untuk mengganti cairan yang hilang karenaberkeringat. Kopi, teh, dan susu tidak dianjurkan. Setiap tiga atau empat jam sekali, suhu tubuh anak diperiksa. Jika suhu naik mencapai lebih dari 38oC dan tidak turun dalam waktu 36 jam,segera bawa ke dokter. Anak-anak pun sering menderita selesma dan pilek, lebih-lebih bila daya tahan tubuh anak kurang baik. Anak yang mengalami pilek akibat virus ini perlu diajarimengeluarkan lendir dalam hidungnya untuk mencegah terjadinya penumpukan lendir yang dapat mengganggu organ lain, misalnya telinga. Dalam kondisi seperti ini, anak perlu banyak istirahat dan makan menu bergizi. Sari buah segar baik untuk penderita penyakit ini. Bila suhu tubuh meningkat, anak dapat diberi obat penurun panas atau kompres dingin untuk mencegahkemungkinan timbulnya kejang. Gondong juga kerap diderita anak-anak. Penyebabnya sejenis virus yang menyerang kelenjar ludah, yaitu parotid kelenjar ludah besar di depan telinga. Sering pula terjadi pada kelenjar di bawah rahang dan biasanya kedua sisi yang terkena. Beristirahat
di tempat tidur dapat mengurangi kemungkinan terjadinya komplikasi dan mempercepat
penyembuhan. Tidak berlaku pantangan makanan dan minuman, tapi makanan yang lunak dan
mudah dicerna sangat dianjurkan. Makanan seperti agar-agar, serikaya, sup kaldu, dan
sayuran yang dihaluskan, baik bagi penderita gondong. Perlu cukup minum untuk
menggantikan cairan yang keluar melalui keringat. Dokter biasanya memberikan obat penurunpanas dan penghilang rasa sakit yang diminumkan selama gejala penyakit masih ada. Bila anak merasa kepala maupun buah zakarnya sakit, perut dan daerah kemaluan terasa nyeri,segera dibawa ke dokter. Sedia obat sebelum sakit Apa yang mesti dilakukan agar anak tidak mudah terserang penyakit? "Ya, tergantung penyakitnya. Agar anak kita tidak terserang batuk-pilek, hindarkan anak dari penderita batuk-pilek," ujar Dr. Kishore. Untuk mencegah diare, saran Dr. Kishore, jangan makan jajanan dari luar yang kurang terjamin kebersihannya.
Bagi bayi, botol susu harus disterilkan. Yang paling penting menjaga kebersihan. "Yang seringterjadi, dot jatuh dan dipasang kembali karena baby sitter malas mencucinya. Atau, susu sudahberjam-jam diminumkan lagi," ujarnya. Hal-hal demikian banyak terjadi terutama pada keluargadengan tingkat sosial ekonomi rendah sekali, atau tinggi sekali, yang menyerahkan perawatananak sepenuhnya pada pengasuh bayi. Dalam kotak obat keluarga sebaiknya tersedia jenis obat anak, seperti obat turun panas dan antidiare. Juga jenis obat lain berdasarkan kasus demi kasus yang biasa diderita anak. Misalnya, untuk anak yang sering kambuh asmanya, perludisediakan obat cadangan dengan resep dokter untuk persediaan kalau asmanya timbul.
Dalam pemeliharaan kesehatan anak, pemenuhan gizi berpengaruh terhadap kesehatan dan
daya tahan anak. "Kalau gizi baik, risiko anak terkena penyakit berkurang. Kalaupun terkena kuman, karena daya tahan tubuhnya bagus, ia tidak sampai sakit, tapi hanya berupa gejala.
Misalnya, diare sebentar kemudian diare itu hilang," jelas Dr. Kishore. Daya tahan tubuh, yang dikenal sebagai immunoglobulin berasal dari protein. Kalau tidak ada protein, tidak akan terbentuk faktor daya tahan tubuh. "Jadi, ada korelasi langsung antara gizi dan daya tahan tubuh. Semakin buruk gizinya, semakin jelek daya tahan tubuhnya, semakin sering terinfeksi,semakin turun nafsu makannya, dan semakin turun lagi daya tahan tubuhnya. Semua menjadi seperti lingkaran setan," tutur Dr. Kishore. Itulah pentingnya dilakukan imunisasi pada anak.
"Menu ideal untuk bayi dan anak balita adalah yang seimbang. Mengandung karbohidrat,
lemak, protein, vitamin, dan mineral yang sesuai dengan kebutuhan anak," katanya. Yang pasti, makanan untuk balita harus cukup energi dan semua zat gizi sesuai dengan umur.
Semua gizi esensial harus cukup. Kebutuhan energi bayi dan anak relatif lebih besar daripada orang dewasa, karena pertumbuhannya yang pesat. Demikian pula kebutuhan protein balita relatif lebih besar dibandingkan dengan orang dewasa. Protein merupakan sumber asam amino esensial yang diperlukan sebagai zat pembangun, yakni untuk pertumbuhan dan pembentukan protein serum, hemoglobin, enzim, dan antibodi. Juga untuk menggantikan sel-sel yang rusak,memelihara keseimbangan asam basa cairan tubuh dan sumber energi. "ASI (Air Susu Ibu)
tetap merupakan yang paling penting bagi bayi dan anak balita," tegas Dr. Kishore. Selain penting selama masa anak-anak, ASI juga sebagai makanan utama bayi. "Di samping itu juga murah, aman, higienis, dan sangat membantu pertumbuhan bayi," tegasnya. Produksi ASI sampai hari kelima, yang disebut kolostrum (cairan kental kekuningan), sangat baik bagi bayi.
Ia mengandung banyak antibodi, protein, mineral, dan vitamin A. Yang jelas, kata Kishore, ASI merupakan makanan terbaik yang tak tergantikan oleh segala bentuk makanan lain, baik susu formula, food supplement, ataupun suplemen vitamin. Tetapi, susu formula diperlukan untukbayi-bayi yang tidak mendapatkan cukup ASI. Misalnya, ketika ibu sakit dan produksi ASI tidak mencukupi. Jadi, bukan berarti anak balita tak boleh sama sekali memakai susu formula atau ASI (pengganti air susu ibu). "Kalau ASI memang tidak cukup, ya harus ditambah susu
formula. Tapi kalau cukup, berikan ASI selama minimal empat bulan, yang dikenal sebagaipemberian ASI eksklusif, tanpa makanan tambahan," jelas Kishore. Dalam jumlah cukup, ASI dapat memenuhi kebutuhan gizi bayi selama 3 - 4 bulan pertama. Setelah empat bulan, bayi perlu menu pelengkap atau tambahan (selain ASI atau PASI) karena kebutuhan gizi bayi meningkat, dan tidak seluruhnya dapat dipenuhi ASI. Tapi bukan berarti pemberian ASI dihentikan. Bahkan ASI dianjurkan tetap diberikan sampai anak berusia dua tahun. Tentu saja, kalau ASI masih diproduksi. Dalam susu formula sudah terdapat asam amino esensial, asam lemak tak jenuh esensial, dan vitamin untuk kebutuhan sehari-hari. "Jadi, nggak perlu tambahan. Tambahan vitamin baru diberikan kalau ada gejala defisiensi vitamin. Atau, ketika muncul tanda-tanda malas makan, vitamin diberikan untuk merangsang nafsu makan anak,"
tuturnya. Kalau susu formula diberikan sesuai kebutuhan, defisiensi tak akan terjadi. Bahkan, kalau sudah memperoleh menu makanan seimbang, tanpa susu formula pun anak tidak perlu lagi vitamin tambahan. Karena dalam menu yang seimbang itu sudah terdapat vitamin-vitamin yang dibutuhkan tubuh.
The private use of Internet access : Why not?

The use of workplace Internet access for private purposes has become the subject of many hefty debates lately, not only in Indonesia but also internationally. Corporations are concerned that employees are “wasting” hours to access private emails, blogs or social networking sites. The recent popularity of Face book has also fueled the discussion. Those with Face book accounts feel the need to occasionally check their accounts and since the majority of the Indonesian population does not have access to internet from home, Internet access from the workplace becomes exploited for social networking purposes.
While there are some controversies in allowing the private use of internet access in the workplace, some benefits can also be suggested, provided it is done in a responsible manner. Some corporations with the strict view that private business must be done outside work hours have responded to the problem by setting firewalls in their IT systems blocking popular websites for free emails, blogs or networking.
After all, why should corporation have to pay for employees’ private affairs during working hours? While this argument is debatable, the placement of such technological measures is a symbol of distrust and a management shortcoming. It shows that corporations trust the employees enough to conduct business, but apparently not enough to control themselves in using company Internet access for private purposes. Such regulations can also be a reflection of where the focus of company management lies. Hours spent at workstations are considered more important to control than appreciating the fact that a job is done within hours allocated.
Commitment to work is measured primarily on hours-spent management, while performance is relevant only to calculate bonus. Isn’t more important to focus on employees’ performance in due time than worry about what employees are doing during work hours? If a company ever has to worry about the latter, perhaps that company has not been utilizing its work force properly. This does not mean private use of workplace internet access poses no risk to company performance, it poses great risks not only in terms of time spent, but also in employee productivity. Some may not be able to set limits between internet use for private and work purposes, and some may turn into internet addicts.
Companies must prevent and deal with these issues in a balanced manner. On one hand, not policing the use of internet access at all, in era where the internet is an integral part of life, is similar to welcoming the risks of negative internet attitude. On the other hand, totally blocking access can instead bring unwanted effects. The placement of technological measure to block free email websites will only cause employee mix their private emails with work email to ensure access to both.
Those with more money will buy Blackberrys or similar PDAs to guarantee their access to the internet during work hours. In any case, the installment purpose of technological measures will not be served. A clear guideline on the private use of internet access is a more efficient way for workplace to encourage the responsible use of internet access than a ban.
In other words, private uses should be allowed, provided it is managed responsibly. What is responsible use must be decided based the company and its employees. This could mean allowing limited access (i.e. maximum 10 minutes) to free email sites during work hours in the event that many employees use free email websites also for work purposes; make internet access available during lunch breaks or after hours.
If it is still difficult for a company to comprehend why private uses of internet access should be allowable at all on company time, perhaps they should see it as an ‘inevitable trade-off” for the long hours employees spend at work, and for the work-related stress put on the employees – both of which impact their live, family and perhaps friends.
Connection to the internet no longer only facilitates work, but also maintains contact with friends and family during the course of the day. As most working populations have families and friends they need to maintain personal bonds with, it is inevitable that Internet access in the workplace will be used for this purpose.
If many companies are willing to spend big money on company outings or organize leisure activities to be conducted during employees private time, surely a tolerance on employees’ responsible use of workplace internet access for private purposes-could be considered a small non-wage benefit to ease employees’ personal life.
Also consider the fact that many employees check their work emails over the weekend or other private times, without biffing this to the company.
Those with PDAs and Blackberrys would testify that they become regular checkers of work-related email also in their private time. Think about how much family time has been spent working for company’s benefit. Allowing for the responsible private use of workplace internet access will, at the very least, help to ease conflicts between work and the family.

By : Maryke SN – adapted from The Jakarta Post – March 2009.


Penggunaan pribadi akses Internet: Mengapa tidak?

Penggunaan akses internet untuk kepentingan pribadi tempat kerja telah menjadi subyek perdebatan besar dan kuat banyak akhir-akhir ini, tidak hanya di Indonesia tetapi juga internasional. Korporasi prihatin bahwa karyawan adalah "membuang-buang" jam untuk mengakses email pribadi, blog atau situs jaringan sosial. Popularitas Face buku baru-baru ini juga telah memicu diskusi. Mereka yang memiliki rekening Face buku merasa perlu untuk sesekali mengecek rekening mereka dan karena mayoritas penduduk Indonesia tidak memiliki akses ke internet dari rumah, akses internet dari tempat kerja menjadi dimanfaatkan untuk keperluan jaringan sosial.

Meskipun ada beberapa kontroversi dalam memungkinkan penggunaan akses internet pribadi di tempat kerja, beberapa manfaat juga dapat disarankan, asalkan dilakukan secara bertanggung jawab. Beberapa perusahaan dengan pandangan yang ketat bahwa usaha swasta harus dilakukan di luar jam kerja telah menanggapi masalah dengan pengaturan firewall di sistem TI mereka memblokir situs-situs populer untuk email gratis, blog atau jaringan.

Lagi pula, mengapa perusahaan harus membayar untuk urusan pribadi karyawan selama jam kerja? Sementara argumen ini masih bisa diperdebatkan, penempatan langkah teknologi tersebut adalah simbol ketidakpercayaan dan kelemahan manajemen. Hal ini menunjukkan bahwa perusahaan cukup percaya karyawan untuk melakukan bisnis, tapi sepertinya tidak cukup untuk mengendalikan diri dalam menggunakan akses internet perusahaan untuk kepentingan pribadi. peraturan tersebut juga dapat merupakan cerminan dari mana fokus manajemen perusahaan kebohongan. Jam yang dihabiskan di workstation dianggap lebih penting untuk mengendalikan daripada menghargai fakta bahwa pekerjaan dilakukan dalam beberapa jam dialokasikan.

Komitmen untuk bekerja adalah diukur terutama pada jam-menghabiskan manajemen, sementara kinerja yang relevan hanya untuk menghitung bonus. Apakah tidak lebih penting untuk berfokus pada kinerja karyawan pada waktunya dari khawatir tentang apa yang karyawan lakukan selama jam kerja? Jika perusahaan yang pernah harus khawatir tentang yang terakhir, mungkin bahwa perusahaan belum memanfaatkan tenaga kerja dengan benar. Ini tidak berarti penggunaan pribadi akses internet tempat kerja tidak menimbulkan risiko terhadap kinerja perusahaan, menimbulkan risiko besar tidak hanya dalam hal waktu yang dihabiskan, tetapi juga dalam produktivitas karyawan. Beberapa mungkin tidak dapat menentukan batas-batas antara penggunaan internet untuk keperluan pribadi dan pekerjaan, dan beberapa mungkin berubah menjadi pecandu internet.

Perusahaan harus mencegah dan menangani isu-isu ini secara seimbang. Di satu sisi, bukan kebijakan penggunaan akses internet sama sekali, di era di mana internet merupakan bagian integral dari kehidupan, adalah sama dengan menyambut risiko sikap negatif internet. Di sisi lain, akses benar-benar menghalangi bukannya dapat membawa efek yang tidak diinginkan. Penempatan mengukur teknologi untuk memblokir situs-situs email gratis hanya akan menyebabkan campuran email pribadi karyawan dengan email bekerja untuk memastikan akses ke keduanya.

Mereka yang memiliki lebih banyak uang akan membeli BlackBerrys atau PDA serupa untuk menjamin akses mereka ke internet selama jam kerja. Dalam hal apapun, tujuan dari tindakan teknologi angsuran tidak akan dilayani. Sebuah panduan yang jelas tentang penggunaan pribadi akses internet adalah cara yang lebih efisien untuk tempat kerja untuk mendorong tanggung jawab penggunaan akses internet dari larangan.
Dengan kata lain, menggunakan swasta harus diperbolehkan, asalkan dikelola secara bertanggung jawab. Apa gunanya bertanggung jawab harus diputuskan berdasarkan perusahaan dan karyawan. Ini bisa berarti memungkinkan akses yang terbatas (misalnya maksimum 10 menit) ke situs email gratis selama jam kerja dalam hal banyak karyawan menggunakan email gratis website juga untuk keperluan kerja; membuat akses internet tersedia selama istirahat makan siang atau setelah jam.
Jika masih sulit bagi perusahaan untuk memahami mengapa menggunakan akses internet pribadi harus diijinkan sama sekali pada waktu perusahaan, mungkin mereka harus melihatnya sebagai "tak terhindarkan trade-off" bagi karyawan menghabiskan berjam-jam di tempat kerja, dan untuk stres kerja yang terkait dengan meletakkan pada karyawan - yang keduanya dampak hidup mereka, keluarga dan mungkin teman-teman.

Koneksi ke internet tidak lagi hanya memfasilitasi kerja, tetapi juga memelihara hubungan dengan teman dan keluarga sepanjang hari. Karena kebanyakan populasi bekerja memiliki keluarga dan teman-teman mereka butuhkan untuk mempertahankan ikatan pribadi dengan, tidak dapat dihindari bahwa akses internet di tempat kerja akan digunakan untuk tujuan ini.

Jika banyak perusahaan yang bersedia mengeluarkan uang besar di perusahaan atau mengatur acara rekreasi kegiatan yang akan dilakukan selama waktu karyawan swasta, pasti toleransi pada penggunaan bertanggung jawab karyawan tempat kerja akses internet untuk keperluan pribadi-bisa dianggap sebagai manfaat non-upah kecil untuk memudahkan kehidupan pribadi karyawan.
Juga mempertimbangkan fakta bahwa banyak karyawan memeriksa email-email pekerjaan mereka selama akhir pekan atau kali swasta lainnya, tanpa biffing ini untuk perusahaan.
Mereka dengan PDA dan BlackBerrys akan bersaksi bahwa mereka menjadi checker reguler email yang berhubungan dengan pekerjaan juga dalam waktu pribadi mereka. Pikirkan tentang berapa banyak waktu keluarga telah habis bekerja untuk keuntungan perusahaan. Memungkinkan untuk penggunaan pribadi bertanggung jawab atas akses internet akan tempat kerja, setidaknya, membantu meringankan konflik antara pekerjaan dan keluarga.